Saat kebanyakan wanita berusaha diet ketat dan olahraga demi
mendapatkan tubuh langsing, Lilith justru sebaliknya. Wanita 26 tahun
ini terobsesi menjadi gemuk. Tak sekadar gemuk, tapi jadi wanita paling
berat di dunia.
Ia menyebut namanya sebagai Lilith The Cenobite.
Obsesi menjadi wanita paling berat di dunia ini dilatarbelakangi
kondisinya saat kecil yang pernah tinggal di lingkungan miskin, di mana
makanan sulit didapat.
Kondisi tersebut membuat Lilith memiliki
hubungan rumit dengan makanan. Ia melihat makanan sebagai sesuatu yang
terlarang dan timbul rasa bersalah ketika dirinya mengonsumsi makanan
yang dia nikmati.
Namun keadaan
berubah pada 2015, saat Lilith didiagnosa hepatic encephalopathy,
komplikasi hati yang memengaruhi fungsi otak. Mengidap penyakit parah,
Lilith pun tak mau lagi menahan diri pada makanan. Ia ingin menikmati
hidup dengan melahap berbagai makanan lezat, sebanyak-banyaknya,
sepuas-puasnya.
 Lilith
tak akan berhenti makan banyak sampai masuk Guinness World of Record
sebagai wanita paling berat di dunia. Foto: Twitter/@lilith_cenobite
|
Dari
situlah obsesi wanita asal Vancouver, Kanada, ini terhadap makanan
terbentuk dan ia tak henti-hentinya mengunyah. Kecintaan Lilith pada
makanan mempertemukannya dengan komunitas feedism lewat internet.
Feedism adalah perilaku di mana orang menganggap kenaikan berat badan
sebagai fetish seksual.
Lilith pun merasa komunitas feedism
tersebut sangat cocok untuknya. Setelah bergabung, berat badannya
menjadi 133 kg lebih dalam waktu tiga tahun. Kini berat badan Lilith
mencapai 188 kg namun itu belum cukup untuknya. Dia berharap bisa terus
menaikkan berat badan hingga bisa menjadi wanita terberat dan masuk
dalam Guiness Book of World Records.
"Kalau kamu seorang feedee,
itu adalah sebuah ketertarikan tentang makan, mengisi makanan dan
menaikkan berat badan. Kalau kamu feeder, kamu merasa ingin selalu
memberi makan seseorang, menyuapinya dan membantunya agar berat badannya
naik," kata Lilith, menjelaskan tentang fetish seksual feedism, seperti
dikutip dari Metro.co.uk.
Lilith sendiri mengaku sebagai feedee,
dan dia tidak akan makan apapun kecuali diberi dan disediakan makanan
oleh seorang feeder. Menyantap makanan yang diberikan oleh seseorang,
menjadi kenikmatan dan kepuasan batin tersendiri baginya.
 Lilith bergabung di komunitas fetish seksual feedism. Foto: Twitter/@lilith_cenobite
|
"Aku
tumbuh tanpa mempunyai rumah jadi sulit mendapatkan makanan. Jika ada
seseorang yang memberiku makan, itu dilakukan karena cinta. Aku pernah
mengidap anoreksia, makanan adalah larangan besar yang eksis hanya untuk
menyiksaku," cerita Lilith.
Dia melanjutkan, "Aku hanya mau
makan, jika ada orang yang mau memberiku makan, berat badanku
benar-benar melonjak karena bergabung komunitas feedism. Semoga saja aku
diberi makan yang cukup untuk mencapai tujuanku."
Pekerjaan
Lilith kini hanya berbasis media sosial. Ia membagikan foto-foto bentuk
tubuhnya yang semakin saja membesar di Instagram maupun Twitter. Lilith
juga kerap mem-posting video memperlihatkan ia menyantap berbagai
makanan untuk penggemar yang ingin mengikuti perkembangan berat
badannya.
Selain menjaring fans, Lilith juga menuai kritik karena
postingan di media sosial dan gaya hidupnya yang dianggap tidak sehat.
Namun Lilith mengatakan tak peduli dan akan terus melakukan hal-hal yang
disenanginya.